Begini Cara Membedakan Akun Asli dan Palsu Facebook - "Halo facebookers, kenalkan saya XYZ, perempuan asal kota A. Kata orang, sih saya seksi". Status menggoda plus foto menarik, siapa yang tak kepincut menjadi teman? Mungkin kita pernah menemukan undangan menggoda itu di Facebook. Waspada, akun palsu bisa berpotensi sebagai penyebar aplikasi jahat bahkan mengambil alih akun kita. Bagaimana mengenali akun palsu facebook?
Facebook memiliki akun aktif sekitar 800 juta pada 2011. Pada pertengahan 2012, penghuni Facebook diramalkan bakal mencapai satu miliar. Di antara membludaknya penduduk Facebook itu, terdapat banyak orang yang memanfaatkannya untuk menyebarkan aplikasi jahat.
Barracuda Network membuat analisa terhadap 2.884 akun facebook dengan sampel acak (random sampling). Penelitian Barracuda juga menjadi perhatian serius dalam dalam konferensi analis keamanan jaringan internet Kaspersky 1-5 Februari di Meksiko.
Barracuda menulis laporan berjudul Facebook: Fake Profiles vs. Real Users. Inilah temuan dari penelitian itu:
- 60 persen akun palsu mengaku biseksual, sekitar 10 kali dari akun asli.
- Akun palsu sangat bersemangat mendapatkan banyak teman, sekitar enam kali daripada akun asli. Akun palsu rata-rata bisa memiliki 726 sahabat ketimbang yang asli 130.
- Akun palsu biasanya menyalahgunakan tag foto, sekitar 100 kali akun asli. Biasanya akun palsu tag 136 kali dibandingkan akun asli yang hanya mengetag sekali dalam sejam.
- Akun palsu biasanya selalu mengaku perempuan, sekitar 97 persen dan 40 persen asli.
- Akun paslu biasanya tak mau mengupdate stutus.
Pada prinsipnya, kalau kita menemukan perempuan dalam daftar pertemanan, tertarik laki-laki dan perempuan, memiliki banyak teman, tak pernah upadate foto dan selalu tag foto, hampir dipastikan perempuan jadi-jadian. "Fitur likes, news feeds dan aplikasi membantu mengembangkan dominasi facebook. Sejumlah orang memanfaatkan semua fasilita situ untuk kepentingannya, termasuk spammer," kata Dr Paul Judge, kepala peneliti Barracuda Network.
"Akun palsu ini memberi jalan bagi penyebaran aplikasi jahat." Peneliti Barracuda juga mengingatkan hubungan pertemanan dengan akun palsu bisa berpotensi menjadi korban pengambilan akun. "kami telah menganalisa dan membedakan pemilik akun asli dan palsu," kata Judge.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana hubungan pertemanan "dieksploitasi" untuk menyebarkan spam. Studi ini mengambil sampel dari Barracuda Profile Protector, perangkat gratis yang menganalisa dan mengeblok aktivitas berbahaya di Facebook dan Twitter.
sumber:forum.republika.co.id
Facebook memiliki akun aktif sekitar 800 juta pada 2011. Pada pertengahan 2012, penghuni Facebook diramalkan bakal mencapai satu miliar. Di antara membludaknya penduduk Facebook itu, terdapat banyak orang yang memanfaatkannya untuk menyebarkan aplikasi jahat.
Barracuda Network membuat analisa terhadap 2.884 akun facebook dengan sampel acak (random sampling). Penelitian Barracuda juga menjadi perhatian serius dalam dalam konferensi analis keamanan jaringan internet Kaspersky 1-5 Februari di Meksiko.
Barracuda menulis laporan berjudul Facebook: Fake Profiles vs. Real Users. Inilah temuan dari penelitian itu:
- 60 persen akun palsu mengaku biseksual, sekitar 10 kali dari akun asli.
- Akun palsu sangat bersemangat mendapatkan banyak teman, sekitar enam kali daripada akun asli. Akun palsu rata-rata bisa memiliki 726 sahabat ketimbang yang asli 130.
- Akun palsu biasanya menyalahgunakan tag foto, sekitar 100 kali akun asli. Biasanya akun palsu tag 136 kali dibandingkan akun asli yang hanya mengetag sekali dalam sejam.
- Akun palsu biasanya selalu mengaku perempuan, sekitar 97 persen dan 40 persen asli.
- Akun paslu biasanya tak mau mengupdate stutus.
Pada prinsipnya, kalau kita menemukan perempuan dalam daftar pertemanan, tertarik laki-laki dan perempuan, memiliki banyak teman, tak pernah upadate foto dan selalu tag foto, hampir dipastikan perempuan jadi-jadian. "Fitur likes, news feeds dan aplikasi membantu mengembangkan dominasi facebook. Sejumlah orang memanfaatkan semua fasilita situ untuk kepentingannya, termasuk spammer," kata Dr Paul Judge, kepala peneliti Barracuda Network.
"Akun palsu ini memberi jalan bagi penyebaran aplikasi jahat." Peneliti Barracuda juga mengingatkan hubungan pertemanan dengan akun palsu bisa berpotensi menjadi korban pengambilan akun. "kami telah menganalisa dan membedakan pemilik akun asli dan palsu," kata Judge.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana hubungan pertemanan "dieksploitasi" untuk menyebarkan spam. Studi ini mengambil sampel dari Barracuda Profile Protector, perangkat gratis yang menganalisa dan mengeblok aktivitas berbahaya di Facebook dan Twitter.
sumber:forum.republika.co.id
Rating: 4
0 comments:
Post a Comment