Embrio yang jumlahnya lebih dari satu itu, ditemukan dalam telurnya dan masih terawat dengan baik. Diperkirakan usianya sesuai dengan jaman di mana dinosaurus masih berkeliaran, sekitar 190 juta tahun yang lampau.
Peneliti mengatakan, sampai saat ini, embrio tersebut adalah embrio tertua untuk vertebrata darat. Lalu, dinosaurus jenis apa yang memiliki embrio tertua itu?
Massospondylus, salah satu leluhur raksasa dari kelompok prosauropod, dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan. Cukup mudah mengenali Sauropoda. Ia mempunyai empat kaki, berleher dan berekor panjang.
Profesor Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa rekannya adalah sang penemu embrio. Mereka menemukannya saat tengah menganalisis fosil telur yang ditemukan di Afrika Selatan. Ketika itu, Asisten Reisz, Diane Scott, langsung mengamatinya dengan mikroskop berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi.
“Saya yakin tidak ada orang lain yang melakukan pekerjaan ini sebelumnya,” kata Reisz. Embrio yang ditemukan timnya masih terjaga baik dan memiliki rekonstruksi kerangka secara lengkap beserta anatominya secara rinci.
Dari temuan tersebut, embrio Massospandylus diketahui memiliki panjang nyaris delapan inci, berkaki empat, leher relatif panjang, besar kepalanya tak proporsional. Sebaliknya, fosil Massospandylus dewasa mempunyai panjang 16,5 kaki, kepalanya relatif kecil, berleher panjang, kemungkinan berjalan hanya dengan dua kakinya.
Dengan temuan ini, dapat disimpulkan sementara bahwa ketika embrio tersebut dewasa, leher dan tulang belakangnya tumbuh sangat cepat dibandingkan tungkai depan dan kepala mereka.
“Proyek ini membuka jendela baru tentang sejarah awal dan evolusi dinosaurus,” ujar Reisz. “Prosauropod adalah dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas. Mereka juga menjadi kelompok yang mudah tersebar, sehingga biologi mereka sangat menarik untuk diteliti karena mewakili awal kehidupan dinosaurus di jaman purba,” kata tandasnya.
Profesor Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa rekannya adalah sang penemu embrio. Mereka menemukannya saat tengah menganalisis fosil telur yang ditemukan di Afrika Selatan. Ketika itu, Asisten Reisz, Diane Scott, langsung mengamatinya dengan mikroskop berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi.
“Saya yakin tidak ada orang lain yang melakukan pekerjaan ini sebelumnya,” kata Reisz. Embrio yang ditemukan timnya masih terjaga baik dan memiliki rekonstruksi kerangka secara lengkap beserta anatominya secara rinci.
Dari temuan tersebut, embrio Massospandylus diketahui memiliki panjang nyaris delapan inci, berkaki empat, leher relatif panjang, besar kepalanya tak proporsional. Sebaliknya, fosil Massospandylus dewasa mempunyai panjang 16,5 kaki, kepalanya relatif kecil, berleher panjang, kemungkinan berjalan hanya dengan dua kakinya.
Dengan temuan ini, dapat disimpulkan sementara bahwa ketika embrio tersebut dewasa, leher dan tulang belakangnya tumbuh sangat cepat dibandingkan tungkai depan dan kepala mereka.
“Proyek ini membuka jendela baru tentang sejarah awal dan evolusi dinosaurus,” ujar Reisz. “Prosauropod adalah dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas. Mereka juga menjadi kelompok yang mudah tersebar, sehingga biologi mereka sangat menarik untuk diteliti karena mewakili awal kehidupan dinosaurus di jaman purba,” kata tandasnya.
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?p=313560101
0 comments:
Post a Comment