Penemuan kanker prostat di mumi Mesir berusia 2.200 tahun menunjukkan, faktor genetika mungkin berperan lebih besar dalam perkembangan penyakit ini ketimbang faktor lingkungan, kata peneliti.
Kelompok tim peneliti internasional mengidentifikasi kanker pada mumi Ptolemic, yang disimpan di Museum Arkeologi Nasional Lisbon, menggunakan teknik computerised tomography (CT) scan.
Mumi yang dikenal sebagai M1 itu berukuran sekitar 65 cm dan merupakan mumi pria dewasa yang hidup antara 285-30SM, dan berusia 51-60 tahun ketika ia meninggal, seperti yang dilansir oleh uk.health.lifestyle.yahoo.
Gambar CT mengungkap adanya lingkaran kecil, bundar, luka mendalam pada tulang yang kebanyakan ditemukan pada panggul, tulang belakang dan di dekat tungkai. Ini semua merupakan indikasi dari kanker prostat.
“Luka pada tulang dianggap sangat mungkin merupakan bagian dari kanker prostat metastatik,” tulis para peneliti dalam Jurnal Internasional Paleopathology.
Ini merupakan kasus kanker prostat tertua di Mesir dan merupakan kasus tertua kedua di dunia, kata para peneliti. Gaya hidup dan lingkungan sering disebut sebagai faktor penentu dalam perkembangan berbagai jenis kanker. Namun, Profesor Salima Ikram dari Universitas Amerika di Kairo mengatakan: “Kami mulai melihat penyebab kanker yang utama bukanlah faktor lingkungan, namun lebih banyak genetis.
“Kondisi di zaman kuno sangat berbeda; tidak ada polutan atau makanan yang direkayasa. Ini membuat kami yakin bahwa penyakit ini tak selalu dikaitkan dengan faktor industri.”
Prof Ikram mengatakan, lebih banyak orang meninggal karena kanker saat ini karena mereka memiliki rentang hidup lebih lama. “Harapan hidup masyarakat Mesir kuno berkisar 30 sampai 40 tahun, ini berarti bahwa mereka yang menderita penyakit tersebut barangkali karena alasan lain dari perkembangannya.”
Ia menambahkan: “Temuan semacam ini membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menemukan penyebab kanker, dan, pada akhirnya, mencari obat dari penyakit yang telah lama mengepung manusia.”
Deteksi awal kanker prostat di dunia berasal dari kerangka berusia 2.700 tahun milik seorang raja Scythian di Rusia, para ilmuwan menduga bahwa kanker cukup lazim di masa lalu, meskipun kasus yang tercatat cukup langka.
No comments:
Post a Comment