5 Alasan Mengapa Piramida di Garut Hanya Isapan Jempol

Written By Lingkar Dunia on Wednesday, February 8, 2012 | 12:51 AM

5 Alasan Mengapa Piramida di Garut Hanya Isapan Jempol - Kabar kemungkinan adanya piramida di Gunung Sadahurip, Garut, ditepis geolog Sujatmiko. Dia meyakini keberadaan piramida hanya isapan jempol. Sujatmiko sudah melakukan penelitian di Sadahurip dan hasilnya, tidak ada piramida.
foto dan video Piramida di Garut  terbaru 2012
"Barat, timur, selatan, utara diteliti jenis batuan di Sadahurip itu, kajian geologi batuan beku. Artinya bahwa itu suatu gunung yang solid. Jadi hipotesis ditemukan piramida di dalam gunung impossible," jelas Sujatmiko yang juga menjabat sebagai Sekjen Kelompok Riset Cekungan Bandung dan anggota IAGI.

Sujatmiko membeberkan setidaknya ada 5 alasan yang membuat piramida di Garut hanyalah isapan jempol. Berikut alasannya:

1. Susunan Gunung Sadahurip dari bawah sampai puncak tipe batuan solid, jadi sangat sulit dikatakan ada piramida di dalam gunung itu.

2. Untuk membangun suatu piramida seperti Giza, dibutuhkan 200 ribu orang dalam waktu 20 tahun, dengan membawa blok-blok batu sebanyak 2,3 juta ton. Untuk Sadahurip itu impossible, bila bebatuan Sadahurip 6-7 ribu tahun sesuai uji karbon, saat itu Indonesia masih zaman menggunakan alat batu.

3. Setiap proyek raksasa yang dikerjakan meninggalkan jejak artefaktual atau sisa-sisa pengerjaan, di Sadahurip tidak ada jejak itu. Ada bekas bebatuan yang katanya mirip tulisan Mesir kuno, namun setelah diteliti itu silica yang terkena pelapukan.

4. Bebatuan besar yang ada di Sadahurip, yang katanya diangkut dari Gunung Rahong untuk pembuatan piramida bisa dipatahkan. Semua bisa dijelaskan dengan proses geologi. Bebatuan itu ada karena lava yang mengalir dan masuk ke gunung. Sadahurip merupakan gunung purba.

5. Pintu masuk ke piramida yang disebutkan ternyata hanya goa biasa. Dalamnya hanya beberapa meter dan tidak ditemukan indikasi adanya bebatuan yang dipahat manusia.

"Sebagai ahli geologi soal Sadahurip itu memang penuh kontroversi. Tetapi kita harus sampaikan apa adanya," jelas Sujatmiko.

Rencananya Staf Khusus bidang Penanggulangan Bencana akan menggelar diskusi terkait Gunung Sadahurip dan Gunung Padang yang ada di Cianjur. Diskusi itu bertema 'Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional'. Rencananya, kegiatan itu akan ditayangkan di seluruh dunia.
sumber:www.detiknews.com Rating: 4

0 comments:

Post a Comment