Makin besar jengger ayam jantan, makin menarik ayam itu bagi betinanya. Namun sebenarnya, ayam betina tak terlalu peduli dengan jengger. Mengapa ayam jantan memilikinya? Jengger membantu ayam betina mengenali ayam jantan yang sedang pamer makanannya.
Makin besar jengger ayam jantan, makin menarik ayam itu bagi betinanya. Namun sebenarnya, ayam betina tak terlalu peduli dengan jengger. Mengapa ayam jantan memilikinya? Jengger membantu ayam betina mengenali ayam jantan yang sedang pamer makanannya.
“Semua orang percaya ayam jantan memiliki jengger karena ayam betina menyukainya,” kata ahli biologi Carolynn Smith di Macquarie University di Sydney Australia. "Betina lebih senang jengger besar dan merah karena menunjukkan pejantan sehat."
Smith dan rekannya, Chris Evans, pun mengamati ayam pejantan yang menemukan makanan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa pejantan sengaja ‘memainkan’ makanannya untuk menarik betina. Ilmuwan, bahkan Darwin dibingungkan perilaku ini.
"Pejantan memiliki jengger karena jengger membuat makanan makin menyolok,” kata Smith.
Untuk menguji teori ini, peneliti menciptakan lingkungan virtual menampilan ayam betina 3D dan ayam jantan berjengger berbeda. Jengger membantu betina dengan cepat mengenali pejantan yang menawarkan makanan.
“Studi kami menunjukkan, jengger lebih besar lebih baik karena membuat pejantan lebih menyolok ketika membawa makanan,” kata Smith.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Animal Behavior. “Jengger meningkatkan luas area di sekitar kepala yang membuatnya menjadi target yang lebih besar dan lebih mudah bagi ayam betina”.
Jadi, mengapa ayam betina juga berjengger?
"Menariknya, sebenarnya pejantan lebih suka betina yang memiliki ‘sisir merah’ karena mengindikasikan kesehatan yang baik,” tutupnya.
Sumber :
teknologi.inilah.com
“Semua orang percaya ayam jantan memiliki jengger karena ayam betina menyukainya,” kata ahli biologi Carolynn Smith di Macquarie University di Sydney Australia. "Betina lebih senang jengger besar dan merah karena menunjukkan pejantan sehat."
Smith dan rekannya, Chris Evans, pun mengamati ayam pejantan yang menemukan makanan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa pejantan sengaja ‘memainkan’ makanannya untuk menarik betina. Ilmuwan, bahkan Darwin dibingungkan perilaku ini.
"Pejantan memiliki jengger karena jengger membuat makanan makin menyolok,” kata Smith.
Untuk menguji teori ini, peneliti menciptakan lingkungan virtual menampilan ayam betina 3D dan ayam jantan berjengger berbeda. Jengger membantu betina dengan cepat mengenali pejantan yang menawarkan makanan.
“Studi kami menunjukkan, jengger lebih besar lebih baik karena membuat pejantan lebih menyolok ketika membawa makanan,” kata Smith.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Animal Behavior. “Jengger meningkatkan luas area di sekitar kepala yang membuatnya menjadi target yang lebih besar dan lebih mudah bagi ayam betina”.
Jadi, mengapa ayam betina juga berjengger?
"Menariknya, sebenarnya pejantan lebih suka betina yang memiliki ‘sisir merah’ karena mengindikasikan kesehatan yang baik,” tutupnya.
Sumber :
teknologi.inilah.com
No comments:
Post a Comment