Ilmuwan menemukan salah satu jenis jamur yang kemungkinan telah menginvasi tubuh semut kayu (Camponotus leonardi) dan mengontrol perilaku mereka selama 48 juta tahun terakhir.
Ilmuwan menemukan salah satu jenis jamur yang kemungkinan telah menginvasi tubuh semut kayu (Camponotus leonardi) dan mengontrol perilaku mereka selama 48 juta tahun terakhir.
Sebuah jamur parasit bernama Ophiocordyceps unilateralis telah terbukti secara sengaja menginfeksi semut-semut karena semut-semut itu bertempat tinggal di tanaman dan pepohonan yang ingin dimanfaatkan juga oleh jamur.
Setelah jamur menginvasi tubuh semut, ia kemudian menginstruksikan serangga itu untuk menggigit bagian bawah daun, tepat di pembuluhnya. Kemudian, saat semut berada di lokasi yang optimal, jamur kemudian tumbuh pesat di seluruh tubuh semut.
Akhirnya jamur membunuh semut ‘zombie’ yang perilakunya sudah dikontrol itu sambil bersiap-siap menyebarkan spora baru.
“Saat semut berada di bawah kontrol jamur, semut meninggalkan tanda yang jelas yang disebut ‘gigitan kematian’ di daun-daun,” kata David Hughes, peneliti dari Harvard University, seperti dikutip dari Unexplained-Mysteries.
Semut yang dikontrol, kata Hughes, menggigit tepat di pembuluh tanaman dalam upaya mencari titik optimal bagi pertumbuhan jamur.
Dari penelitian, Hughes menemukan bahwa gigitan tersebut sama persis dengan temuan fosil daun yang sudah berusia 48 juta tahun.
Temuan ini membuatnya yakin bahwa jamur telah melakukan praktek pembuatan semut ‘zombie’ jauh sebelum manusia muncul di Bumi.
“Kami yakin bahwa jamur yang mengontrol pikiran semut saat semut itu membuat tanda gigitan di daun,” kata Hughes. “Pasalnya, bukanlah hal yang normal bagi semut untuk menggigit daun tepat di pembuluhnya karena tindakan itu tidak ada nilai nutrisinya bagi mereka,” ucapnya.
Bahkan, Hughes menyebutkan, bagi semut, menggigit tepat di pembuluh tanaman spesies tertentu justru sangat berbahaya karena beracun.
Sumber :
teknologi.vivanews.com
Sebuah jamur parasit bernama Ophiocordyceps unilateralis telah terbukti secara sengaja menginfeksi semut-semut karena semut-semut itu bertempat tinggal di tanaman dan pepohonan yang ingin dimanfaatkan juga oleh jamur.
Setelah jamur menginvasi tubuh semut, ia kemudian menginstruksikan serangga itu untuk menggigit bagian bawah daun, tepat di pembuluhnya. Kemudian, saat semut berada di lokasi yang optimal, jamur kemudian tumbuh pesat di seluruh tubuh semut.
Akhirnya jamur membunuh semut ‘zombie’ yang perilakunya sudah dikontrol itu sambil bersiap-siap menyebarkan spora baru.
“Saat semut berada di bawah kontrol jamur, semut meninggalkan tanda yang jelas yang disebut ‘gigitan kematian’ di daun-daun,” kata David Hughes, peneliti dari Harvard University, seperti dikutip dari Unexplained-Mysteries.
Semut yang dikontrol, kata Hughes, menggigit tepat di pembuluh tanaman dalam upaya mencari titik optimal bagi pertumbuhan jamur.
Dari penelitian, Hughes menemukan bahwa gigitan tersebut sama persis dengan temuan fosil daun yang sudah berusia 48 juta tahun.
Temuan ini membuatnya yakin bahwa jamur telah melakukan praktek pembuatan semut ‘zombie’ jauh sebelum manusia muncul di Bumi.
“Kami yakin bahwa jamur yang mengontrol pikiran semut saat semut itu membuat tanda gigitan di daun,” kata Hughes. “Pasalnya, bukanlah hal yang normal bagi semut untuk menggigit daun tepat di pembuluhnya karena tindakan itu tidak ada nilai nutrisinya bagi mereka,” ucapnya.
Bahkan, Hughes menyebutkan, bagi semut, menggigit tepat di pembuluh tanaman spesies tertentu justru sangat berbahaya karena beracun.
Sumber :
teknologi.vivanews.com
No comments:
Post a Comment