Tradisi Malam Satu Suro

Written By Lingkar Dunia on Monday, December 6, 2010 | 11:09 PM

Tradisi Malam satu suro bagi masyarakat Jawa adalah suatu perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa atau 30/29 Besar, sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya yaitu 1 Suro.

Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng atau Perarakan Mengelilingi Benteng Keraton. Upacara ini dimulai dari kompleks Kemandungan utara melalui gerbang Brojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kemandungan utara.

Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino atau dalam bahasa jawa disebut kebo bule,kerbau tersebut diberi nama Kyai Slamet,kyai slamet selalu menjadi pusat perhatian masyarakat lokal maupun turis yang sengaja berkunjung untuk menyaksikan Prosesi malam satu suro tersebut

0 comments:

Post a Comment