Wednesday, December 24, 2008

Teori Konspirasi Pendaratan Pertama di Bulan

Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. Program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.

Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.

Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.

Walaupun di amerika sendiri kredibilitas FOX ‘agak’ diragukan, dengan hanya menampilkan hasil research yang tidak mendalam, tidak akurasi secara ilimiah dan konklusi yang subjektif, namun setidaknya acara ini telah membuka mata dan merubah sudut pandang dunia tentang pendaratan di bulan.

Ini dapat dilihat dari rating siaran FOX yang meningkat tajam dengan adanya program ini. Di sisi lain warga amerika sendiri telah kehilangan respek terhadap integritas pemerintahan mereka.


Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis 'We Never Went To The Moon', Ralph Rene penulis NASA Mooned America', David Peary dan Mary Bennett, co-author dari 'Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers' dan yang paling terbaru adalah ' produser dari 'A Funny Thing Happened on the Way to the Moon'.

Mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.

Kemungkinan berhasil diperhitungkan sangat kecil sehingga tidak dapat dibayangkan adanya pendaratan di bulan

Bill Kaysing mengatakan bahwa perhitungan keberhasilan pendaratan di bulan adalah 0.0017% (1 : 60,000). Sumber dari informasi ini adalah reportase yang di sediakan oleh Rocketdyne company pada akhir tahun 1950an. Lampiran ini tentu saja didasarkan pengetahuan mereka akan teknologi yang tersedia saat itu.

Seluruh Misi Apollo sebelum Apollo 11, terserang kerusakan pada sekitar 20,000 bagian. Pengecualian pada Apollo 13 ,NASA mengklaim tidak ada masalah teknis pada misi bulan mereka

Klaim hoax ini dikemukakan oleh Ralph Rene. Misi-misi Apollo sebelumnya terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini.

Pengalaman dari misi-misi Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalahan teknis dan kerusakan, maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras untuk menghadapi masalah-masalah ini, dan pendaratan di bulan dapat berjalan dengan mulus. Amazing…



Jeleknya Kualitas Video Sehingga Tidak Dapat Diuji Dengan Lebih Mendalam

Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari permukaan bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi.

Sehingga Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame.

Untuk dapat menyiarkan situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di convert ke standart TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame.

Tayangan yang di kirim dari bulan ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layar monitor kemudian di scan menggunakan standar EIA.

Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan high-quality.

Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12, NASA membekali astronot mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat mengirimkan gambar bewarna langsung ke bumi.



Tidak Akan Ada Gambar Yang Diambil Dari Bulan Karna Film Akan Meleleh Pada Temperatur 250 °C

Astronot Apollo pada saat itu menggunakan sebuah film transparansi khusus yang dibuat oleh Eastman Kodak dibawah kontrak NASA.

Layer dari emulsi fotosensitif ini diletakan dalam ESTAR yang terbuat dari polister, yang biasanya di gunakan dalam pembuatan film bergerak.

Titik leleh ESTAR adalah 490° F, namun penyusutan dan distorsi dapat terjadai pada temperatur 200° F. dan film ini tidak pernah diuji dalam temperature seperti ini. Kameranya sendiri disimpan didalam sebuah tempat khusus yang di disain untuk menjaga film agar tetap dingin.

Situasi di bulan yang tanpa udara sangat berbeda dengan situasi oven di dapur kita pada umumnya. Tanpa konveksi dan koduksi, maka panas dapat tersebar karna radiasi.

Setiap foto yang ditampilkan dibuat dengan sangat sempurna, terfokus, dan di ekspos. Kenyataanya astronot menggunakan kamera tanpaviewfinders dan pengatur sahaya

Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang begitu sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah mengambil foto di bulan. Di bawah ini adalah contoh dari gambar yang diambil di bulan.


Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan viewfinders dan pengatur cahaya.


Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para astronot ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri mereka sebaik para astronot Apollo.

Langit yang gelap harusnya penuh dengan bintang-bintang, namun tidak satupun yang nampak pada setiap foto apollo.




Untuk alasan yang sama foto bumi yang di ambil dari bulan pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang menyanggah hal ini dengan mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di sana namun tidak kelihatan, tapi mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda antar ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.

Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah berdusta dengan mengatakan bahwa bintang tidak dapat dilihat di ruang angkasa, pada kenyataan NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga memperlihatkan adanya bintang.

Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).


Kita masi bisa melihat dengan jelas dan membedakan mana aurora dan mana bintang. Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa mereka melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga mereka tidak dapat melihat cahaya bintang.

Ini sama hal nya kita ingin melihat bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya senter. Di sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia berada dibayangan Lunar Module Apollo 17, ia dapat melihat dengan jelas beberapa bintang ketika ia berada diluar.

Bayangan yang dihasilkan pada pemukaan bulan harusnya paralel. Beberapa bayangan pada foto apollo tidak paralel.

Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif saja. Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil bayangan yang tidak paralalel.

Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya bayangan yang dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada daerah yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2 bayangan yang tidak parallel.

Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini dilihat dari atas maka tetap akan tampak bayangan yang parallel.


Gambar yang diambil di bumi ini merupakan contoh bahwa perspektif dapat menyebabkan bayangan yang tidak parallel.


Panjang bayangan yang berbeda karena sumber cahaya yang berbeda. Datang dari David Percy yang memunculkan gambar ini pada websitenya.


Percy mengatakan bahwa beda permukaan bulan saat foto ini diambil bukanlah alasan mengapa terdapat dua bayangan yang berbeda ukuran. Karena tempat dimana Apollo 11 berada adalah rata.

Beberapa foto Apollo memperlihatkan sumber Ccahaya misterius yang kelihatan seperti spotlight studio. Pembawa ide moon landing adalah hoax, menggunakan foto-foto ini sebagai bukti mereka.


Bila bayangan tercipta dari satu sumber cahaya maka bayangan tersebut akan menutupi secara penuh seluruh daerah dibawahnya.


Jika kita memperhatikan daerah 6 dan J, kita tidak lagi melihat bintang. Pada area K kita akan menemukan salah satu sisi dari LEM yang terbungkus dengan bayangan, tapi symbol bendera amerika seperti di terangi.

Hanya ada dua astronot yang berjalan di Bulan dalam setiap misi apollo, namun ada beberapa foto dimana Astronot memantulkan gambar astronot lain yang tidak memiliki kamera. Siapa yang mengambil foto??


Astronot Apollo Membawa kamera yang dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12 ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat dengan jelas kamera Bean ganjal di dadanya.

Perhatikan lebih jelas pantulan Conrad pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di operasikan dengan tangan kananya.


Gambar ini diambil saat Alan Bean memegang sebuah Special Environment Examiner Container. Jika foto ini diambil oleh kamera dada Conrad maka helm L seharusnya tidak terlihat.

Bayangan yang dipantulkan pada visor Bean M berada pada arah yang berbeda, tidak pada garis parallel yang seharusnya.

Jika kita melihat pada Enviromental Sampler yang sedang di pegang Bean, pantulan datang dari sumber cahaya yang bukan matahari, tapi itu bisa saja cahaya dari baju ruang angkasa. Namun pada 7, terlihat sumber cahaya lain.

Pada sebuah foto Apollo 11 Buzz Aldrin, horizon terletak pada garis mata. Sehingga, jika kamera dilekatkan di dada Neil Amstrong, horizon harus berada pada permukaan dada.

Ini adalah foto yang paling banyak di cetak dari keseluruhan foto yang di bawa dari bulan.


Foto yang diambil di atas permukaan bulan pada ketinggian yang sama, bagaimanapun juga bila Armstrong berdiri pada permukaan yang lebih tinggi maka permukaan horizon akan turut naik. Jika kita melihat bayangan Armstrong pada visor Buzz Aldrin, kita melihat horizon pada dadanya.


Ini manampakan posisi Armstrong yang berdiri di dataran yang lebih tinggi dengan dadanya yang berada hampir sama dengan mata Aldrin.

Perhatikan area B ada bayangan yang terpancar pada baju angkasa Buzz Aldrin. Sekali lagi, jika matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan, maka bayangan ini harusnya menjadi lebih gelap.

Daerah C perhatikan permukaan bulan menghilang di kejauhan sampai pada horizon bulan. Pada tempat tanpa atmosfir, maka daratan tidak akan menghilang, tapi akan tetap terlihat tajam sampai pada horizon bulan.

Lihat daerah D secara jelas kita dapat melihat satu bentuk struktur terpantul dari helm Aldrin, tidak tau apa itu, tapi itu ada di sana.



Jejak di Permukaan Bulan


Pada gambar ini (perhatikan daerah yang dilingkari). Jejak Lunar Rover ini sangat jelas terbentuk. Pada kenyataanya kita harus memiliki campuran senyawa dan air untuk dapat menciptakan jejak yang jelas seperti itu.

Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa memindahkannya?


Sebagaimana ketika take off, maka Luna Module juga akan mengeluarkan ‘hembusan’ yang kuat ketika akan landing di bulan. Bagaimana bisa kita akan mendapatkan sebuah foto jejak kaki pertama manusia di bulan?



Cross Hair yang Terdapat di Depan Dan Belakang Image


Perhatikan terdapat dua cross hairs pada gambar di atas. Cross hair seperti ini muncul di kebanyakan foto bulan. Seharusnya Cross hair ini di letakkan di kamera dan film. Tapi jika kita melihat lebih dekat pada cross hair di sebelah kiri, tampaknya dia berada di belakang Lunar Rover.



Bendera yang Berkibar


Bendera dapat berkibar karena …?

Dan seharusnya di bulan tidak ada …?

Mengapa mereka memalsukan itu?

Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.

Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.

Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu. Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa Amerika.



Foto-Foto

NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadap beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.



Suara

Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin roket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.

Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay.

Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika.

Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?

Ada beberapa bukti bahwa bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7 dari 10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.



Radiasi

Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.

Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengan sejenis chat almunium.

Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4 trilyun pada tahun 1969 ($135 trilyun pada tahun 2005).

Lihat budget NASA (termasuk Mercury, Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program Apollo), hanya pesawat ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83 trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo bernilai $28trilyun, Saturn I, IB, V bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)



Motif

Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah :

1. Pengalih Perhatian.
Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.

2. Daya Tarik Perang Dingin.
Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.

3. Uang.
NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Variasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.

4. Resiko.
Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan.

Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.

Sumber :
misteridunia.wordpress.com

No comments:

Post a Comment